Blogger news

Saturday 8 June 2013

Kekecewaan dan Realita Kehidupan


"Kekecewaan yang datang dalam hidup kita memang terkadang tak mampu kita hindari karena tak ada yang tau apa yang akan kita alami di masa depan, namun selalu yakinlah bahwa kekecewaan itu bukanlah sesuatu yang menyakitkan karena sesungguhnya dialah yang akan mengantarkan kita pada bentuk pemahaman yang lebih utuh mengenai realita kehidupan"

          Siapa yang dalam hidup ini tak pernah merasakan kekecewaan? pastinya tidak ada yang tidak pernah merasakan perasaan ini karena sebenarnya perasaan kecewa merupakan salah satu step dalam kehidupan yang pasti dilewati oleh setiap manusia. perasaan kecewa itu bisa timbul disebabkan oleh siapa saja tak terkecuali orang-orang terdekat kita. biasanya perasaan ini muncul karena tidak tercapainya ekspektasi yang kita miliki dalam hidup. Menurut Kamus Besar Bahasa Indonesia (KBBI) (2001) kata kecewa memiliki 3 arti. Pertama, kecil hati; tidak puas (karena tidak terkabul keinginannya, harapannya, dsb); tidak senang. Kedua, cacat; cela. Dan ketiga, gagal (tidak berhasil) dalam usahanya, dsb.

      Dari beberapa arti kecewa seperti yang dijelaskan diatas, tampaknya perasaan kecewa selalu digambarkan sebagai sesuatu yang negatif dan tidak mengenakkan untuk kita alami. hal ini tercermin dari kata tidak puas,tidak senang,dan tidak berhasil dalam usaha yang kita lakukan sebagai 3 arti dari kecewa seperti yang telah dijelaskan pada paragraf awal tadi. begitu negatifnya pemaknaan kata kecewa yang sering kita rasakan sampai-sampai banyak orang yang berupaya semaksimal mungkin untuk menghindarinya. memang harus kita akui bahwa perasaan kecewa itu terkadang terasa sangat menyakitkan sampai-sampai ada yang meluapkan perasaan kecewa tersebut dengan menangis dan lainnnya. masih belum lekang mungkin dalam ingatan kita ketika setiap tahunnya ada jutaan pelamar kerja yang harus menjalani ujian untuk dapat diterima di tempat kerja yang mereka inginkan.  hanya beberapa diantara mereka yang kemudian bisa berbahagia karena bisa diterima sedangkan sisanya harus menerima kekecewaan karena belum lolos seleksi kualifikasi untuk mendapatkan bentuk pekerjaan tersebut.
       Bagaimanapun upaya kita untuk menghindari kekecewaan, cepat atau lambat kita pasti akan mengalaminya. semakin kita mencoba menghindarinya maka kekecewaan itu juga akan makin dekat pada diri kita. karena ketika kita berusaha keras menghindarinya, perasaan yang kemudian muncul adalah bagaimana kita bisa menghibur diri kita sehingga tak benar-benar merasakan kekecewaan itu terlalu dalam. padahal kekecewaan itu tak perlu dihibur dengan angan kosong yang kita miliki. yang perlu kita lakukan ketika kekecewaan itu datang adalah hadapi dengan tenang,jalani dengan sabar dan maknai setiap rasa yang muncul didalamnya sebagai sebuah motivasi baru yang akan menguatkan kita di masa depan. memaknai kekecewaan itu sesungguhnya bukanlah sesuatu yang susah. anggaplah bahwa kekecewaan itu hanyalah sebuah step dalam kehidupan yang bertujuan untuk mengembangkan dan mendewasakan pemikiran kita. dengan begitu logikanya adalah setelah melewati kekecewaan itu kita harus menjadi pribadi yang lebih kuat. 
        Kalaupun kita merasa bahwa kekecewaan itu terlalu berat untuk dijalani karena kita memiliki ekspektasi yang terlalu tinggi di masa depan,maka rancanglah ekspektasi yang sesuai dengan kemampuan kita saat ini. jangan biarkan ekspektasi diri yang kamu buat melebihi kemampuan yang kamu miliki saat ini. karena sesungguhnya ekspektasi lebih merujuk pada sebuah harapan jangka pendek,sehingga apabila ekspektasi yang kita buat terlalu tinggi dan tidak sesuai dengan kemampuan kita saat ini,maka yang akan kita terima selanjutnya hanyalah sebuah kekecewaan.  ekspektasi berbeda dengan mimpi, karena mimpi lebih merujuk pada harapan jangka pancang yang memang harus kita rancang mulai saat ini, sedangkan ekspektasi lebih merujuk pada harapan jangka pendek yang tentunya harus senantiasa disesuaikan dengan kemampuan kita saat ini.


0 comments:

Post a Comment