Blogger news

Tuesday 15 October 2013

MEMBUAT TOMBOL TEXT AREA SHOW ALL

بِسْـــــــــمِ ﷲِالرَّحْمَنِ الرَّحِيم
السلام عليكم

Berjumpa kembali dengan ane,semoga kalian tetap di bawah lindunganNya,AMIEN...
Kali ini ane mau berbagi bagimana membuat Tombol Text  Area Show All
Langkah-langkahnye :

1. Buka entri baru
2. Masuk di HTML sebelah
3. Copast Code/scrip di bawah
4. Kemudian masukan text / code  yang saudara  ingin tampilkan di dalam  kotak area /ganti tulisan yang berwarna hijau dengan     text/code saudara


 Gampang kan..
selamat mencoba !!!!!!!!!!

TERIMA KASIH SUDAH MAMPIR DI BLOG ANE ....

PERCANTIK BLOG DENGAN GEDGET CALENDER & JAM


بِسْـــــــــمِ ﷲِالرَّحْمَنِ الرَّحِيم 
السلام عليكم 

 Bagi para blogger yang ingin mempercantik blog kalian dengan widget jam dan calender, nih ane bagi caranye :
1. Pertama-tama Login ke akun saudara
2. pilih tata letak / lay out
3. add gedget
4. pilih HTML/Java script
5.pilih salah satu code/scrip HTML dibawah
6. Kemudain copy paste code HTML di bawah ini
7. kemudian save
TERIMAKSIH SUDAH MAMPIR DI BLOG ANE,,,

Monday 7 October 2013

Cinta Rasulullah
Oleh :
Alwi Shahab
 
 

Dalam sejarah Islam kita akan mendapati betapa kesetiaan dan kecintaan para sahabat yang tiada taranya terhadap Nabi Muhammad SAW. Zaid bin Ad Du-Tsunnah ketika hendak dihukum pancung kaum Quraisy, oleh Abu Sufyan ditanya, ''Zaid! Relakah engkau andai kata Muhammad berada pada tempatmu, sedangkan engkau aman tenteram di tengah-tengah keluargamu?

''Dengan tegas Zaid menjawab, ''Jangan kan yang itu, bahkan di saat aku dalam keadaan seperti sekarang ini, aku tak akan rela andai kata Rasulullah dicucuk duri di rumah beliau.'' Menyaksikan betapa cinta Zaid dan bersedianya dia menebus Rasulullah dengan jiwa raganya, Abu Sufyan menggeleng-gelengkan kepala.

Katanya, ''Saya belum pernah melihat seseorang yang dicintai oleh para sahabatnya seperti mereka mencintai Muhammad.'' Kemudian Zaid dipancung batang lehernya, gugur sebagai syahid. Zaid melambangkan cinta kasih, iman, dan loyalitas yang tidak ada taranya terhadap Islam.

Seorang tawanan Quraisy lainnya adalah Khubaib bin Ady. Ketika hendak dipancung, dia terlebih dahulu minta dibolehkan shalat dua rakaat. Setelah shalat, ia berkata, ''Demi Allah! Andai kata aku tidak khawatir kalian menyangka aku gentar menghadapi maut, niscaya shalatku akan lebih panjang lagi.''

Sebelum dibunuh ia disalib dulu. Ketika itu Khubaib mengarahkan pandangannya yang memancarkan kilatan seraya berdoa, ''Ya Allah! Bilanglah jumlah mereka! Bunuhlah mereka satu demi satu, dan janganlah seorang pun dari mereka ditinggalkan!'' Mendengar doa itu pihak Quraisy terperanjat dan bertiarap, khawatir terkena kutukan doanya.

Mengetahui dirinya akan dihukum mati, Khubaib yang menjadi tawanan tokoh Quraisy Uqbah bin Harris terlebih dulu meminta pisau cukur untuk membersihkan dirinya dalam menghadapi maut. Ketika sedang bercukur, tiba-tiba anak yang empunya rumah yang baru pandai berjalan tertatih-tatih mendatanginya. Anak tadi duduk di atas pangkuannya, dan Khubaib membelainya dengan mesra.

Tatkala istri Uqbah melihat anaknya dalam keadaan serupa itu, dengan cemas diambilnya anak itu dan dibawanya pergi. Khubaib pun berkata, ''Anda khawatir kalau-kalau anak itu saya bunuh. Ketahuilah, bahwa agama saya melarang penganutnya bertindak khianat. Karena itu, anak Anda ini tidak akan saya cederai, apalagi membunuhnya.''

Pernah seorang pemuka Quraisy di Mekah begitu kagum mendapati kesetiaan para sahabat terhadap Rasulnya, hingga ia mengatakan, ''Aku pernah menyaksikan Kisra di Persia, Kaisar di Byzantium, dan Najasi di Etiopia. Namun, aku tidak pernah menyaksikan seorang raja di tengah-tengah kaumnya, seperti Muhammad di tengah-tengah sahabat-sahabatnya.

Sesungguhnya mereka tidak akan menyerahkan Muhammad walau bagaimanapun.'' Begitulah seharusnya sikap umat Islam kepada Rasulullah Muhammad SAW. Karena Rasulullah sudah wafat, kecintaan kepada beliau adalah dengan mengamalkan ajarannya dan meneladani perilakunya.
Sumber : Republika Online



Dosa Kolektif
Oleh :
Faisyal Riza
 
 

Dari Abi amr, jarir ibnu abdillah rodiyallahu anhu, telah bersabda Rosullullah SAW: Barang siapa di dalam Islam berbuat amal kebaikan maka padanya balasan pahala, dan pahala orang yang mengikuti sesudahnya tanpa mengurangi pahalanya sedikit pun, dan barang siapa di dalam Islam berbuat amal keburukan maka padanya balasan dosa, dan dosa orang yang mengikutinya sesudahnya tanpa mengurangi dosanya sedikit pun (Muslim).

Keberkahan yang amat besar dan kenistaan yang amat besar pula bagi manusia, apabila benar-benar merenungi hadits ini. Betapa tidak, dalam kehidupannya manusia hanya diliputi oleh dua perbuatan, yaitu perbuatan baik dan perbuatan buruk. Tanpa kita sadari perbuatan baik kita dapat berimbas kebaikan bagi orang lain, tapi di lain pihak perbuatan buruk kita dapat berefek merugikan bagi orang lain.

Seandainya kita masih dapat mengingat kembali dan menghitung perbuatan kita, kemudian dengan itu kita dapat mengetahui berapa keburukan dan kebaikan yang harus ditambahkan pada pahala dan dosa kita. Karena kebaikan yang telah kita lakukan telah banyak dicontoh orang lain sehingga membawa kemaslahatan bagi semua orang. Selain itu juga kita harus berpikir dari sekian ribu keburukan yang telah kita lakukan, berapa banyak keburukan yang telah dicontoh orang lain, sehingga menjadikan koleksi dosa yang harus di pertanggungjawabkan semakin banyak. Timbulnya contoh yang buruk dapat menyebabkan hancurnya tatanan keteladanan.

Padahal keteladanan adalah kunci utama untuk memperbaiki akhlak. Kekuatan keteladanan lebih dapat diterima orang lain daripada sekadar nasihat-nasihat kosong tanpa implementasi. Setiap orang yang dinasihati pasti akan mencoba menilai perbuatan orang yang menasihati sebelum menerima wejangannya. Keberhasilan Rosulullah SAW dapat kita jadikan landasan dasar dari sikap tersebut. Dalam berdakwah beliau tidak hanya melemparkan wacana kosong kepada orang yang di dakwahi. Lebih dari itu beliau langsung menjadikan nasihat-nasihat beliau sebagai cara kehidupan beliau. Sehingga tidak ada celah sedikit pun untuk menelaah sikap beliau yang tidak sesuai dengan perkataannya.
Ketika beliau menyampaikan wahyu dari Allah Alquran pastilah beliau sudah dapat melaksanakan apabila itu sebuah perintah dan sudah pasti sudah bisa meninggalkan apabila itu sebuah larangan. Inilah bukti kebenaran perkataan Aisyah radiyallahuanha ketika ditanya perihal ahlak Rosulullah SAW, dan beliau menjawab bahwa akhlak rasulullah SAW adalah Alquran.

Contoh keburukan yang terus diikuti akan menjadi suatu masalah yang kompleks. Satu orang yang melalukan kemudian diikuti satu orang lain sehingga menjadi kumpulan komunitas yang melakukan sebuah aktivitas yang sama. Terkadang kita tidak pernah tahu siapa yang memulai dan sampai kapan perbuatan itu akan berlanjut.

Adalah Abu Al-hasan Al-asy`ary salah satu penganut aliran mu`tazilah yang sebelum akhir hayatnya bertaubat kemudian kembali berpedoman kepada sumber yang dapat dipercaya, yakni Alquran dan As-sunah. Beliau meniggalkan keragu-keraguannya dalam membela assunah dan menjelaskan akidah yang baik. Di hari beliau meninggal atas jenazahnya di kumandangkan: "Hari ini telah meninggal seorang tokoh pendukung As-sunah".

Sikap Abu Alhasan Al-asyary ini merupakan contoh dari pengakuan seorang terhadap kesalahannya. Dan diumumkan kepada halayak luas agar kesalahan yang telah diperbuat tidak diikuti orang lain, karena dapat menjadi sumber keburukan bagi orang lain. Beliau memutus rantai estafet yang beliau mulai dengan maksud menghilangkan dosa yang akan dibuat oleh para pengikutnya yang akan menjadi tanggung jawab beliau.

Seorang yang menjadi sumber kebaikan dan suri teladan bagi orang lain akan menerima balasan yang berlipat ganda. Begitu juga sebaliknya tanggung jawab seorang yang berbuat buruk kemudian perbuatan itu diikuti orang banyak, dosa dari semua yang mengikuti akan ditanggung oleh si sumber perbuatan, seperti ada pepatah yang berbunyi: Siapa yang menabur benih maka bersiaplah untuk menuai hasilnya kelak. Wa Allahu a`lam bishawaf.
Sumber : Republika Online